LEBHI BAIK KEHILANGAN 1 ORANG DARI PADA SEBUAH NEGARA !!!



Ketua DPP Partai Gerindra Heri Gunawan menyarankan agar sikap keagamaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) saja yang dijadikan rujukan dalam kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Demikian disampaikan Heri menanggapi batalnya ulama asal Mesir, Syeikh Amr Wardani menjadi saksi ahli dari pihak Ahok.

"Kalau saya sih baiknya via MUI saja. kan jelas-jelas Majelis Ulama Indonesia punya kompetensi. Urusan Ahok kok dibawa-bawa ke Mesir. Jangan lah," kata Heri kepada TeropongSenayan di Jakarta,

Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang majemuk dan menganut falsafah Bhineka Tunggal Ika tidak boleh terpecah hanya karena perilaku seseorang, yang diduga melecehkan kitab suci Islam.

"Buat saya sih Indonesia tidak boleh pecah hanya karena satu orang yang bernama Ahok. Lebih baik kehilangan Ahok daripada kehilangan Indonesia," tegasnya

Comments

  1. UnknownMarch 6, 2018 at 12:54 PM

    RAIH KEBERUNTUNGANMU HANYA BERSAMA KAMI.
    Register/Pendaftaran :
    Dijamin 100% FAIRPLAY.
    Dijamin Tanpa ROBOT / ADMIN.
    Dijamin Asli PLAYER Vs PLAYER.
    BONUS JACKPOT Sampai Ratusan Juta
    BONUS REFERRAL 20% SEUMUR HIDUP
    BONUS TURNOVER 0,5% SETIAP HARI
    Live Chat 24 Jam
    Depo & Wd Diproses Dengan Cepat Oleh Admin Kami Yang Sudah Terlatih
    Minimal Deposit 15.000 dan Minimal Withdraw 50.000.
    Jika Anda Berminat,Anda Dapat Menghubungi Kami Melalui :
    YM : kebunpoker
    BBM : 2BE3264A

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dani Alves Menjadi Kiper Dadakan Untuk PSG

Image
Paris St. Germain berhasil lolos ke perempatfinal Coupe de France usai mengalahkan tim divisi dua Sochaux 4-1. Akan tetapi ada yang menarik hingga membuat Dani Alves menjadi sorotan utamanya. Bek kanan asal Brasil itu terpaksa melakoni peran yang tidak biasa pada pertandingan di Stade Auguste Bonal. Momen itu terjadi di masa injury time setelah PSG menggunakan semua jatah pergantian pemainnya. Kiper PSG Kevin Trapp diganjar kartu merah langsung karena melanggar striker Sochaux Thomas Robinet di luar kotak penalti. Alhasil, Alves pun mesti mengisi posisi di bawah mistar gawang PSG dengan menjadi kiper dadakan. Mantan pemain Barcelona dan Juventus itu mengkomando para pemain PSG untuk membuat pagar betis, menyusul tendangan bebas Sochaux. Usaha itu berhasil karena tembakan pemain Sochaux sukses dimentahkan dan PSG pun mampu mempertahankan keunggulannya sampai laga bubar. Angel Di Maria mencetak gol kilat untuk Les Parisiens di menit pertama dan melengkapi dengan catatan hat-tr
Read more

Cerita Rakyat " Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu)"

Image
Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya. Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersam
Read more

Pahlawan Mat Salleh berdarah Brunei

Image
Datu Paduka Mat Salleh amat terkenal sebagai seorang pejuang yang memberontak menentang pihak British. Kisah penentangan beliau diselubungi misteri dan penuh lagenda. Penulisan-penulisan arus perdana dan kisah-kisah sebelum ini banyak menceritakan yang beliau merupakan anak seorang ketua tempatan dan berbangsa bajau suluk. Namun tidak ramai yang mengetahui yang sebenarnya beliau juga berdarah brunei. Memang benar beliau berbangsa suluk melalui ayahnya yang bernama Datu Shariff Muhammad Salleh ibni Sultan Iskandar Qudratullah Muhammad Jamallul Azam (Sultan Untong). Datuk beliau merupakan sultan ke-18 yang memerintah Magindanao dari tahun 1837 hingga 1854. Dokumen dari pihak Sepanyol juga merujuk Sultan Untong sebagai Iskandar Qudarat Paharud-Din. Dalam tahun 1837 hingga1845 , beliau menandatangi perjanjian damai dengan sepanyol. Sultan Untong mangkat sekitar tahun 1853 dan 1854. Beliau juga dikenali Datu Untong dan menaiki tahkta Sultan Magindanao melalui penurunan kuasa kepada
Read more